Jumat, 17 Februari 2012

Perumpamaan


1.    Kream wajah
Pernahkah anda merawat wajah anda dengan menggunakan obat jerawat atau kream misalnya kream pagi, siang entah itu dari resep dokter ataupun dari kream yang diiklankan di TV , yang mana kream itu punya nama atau terkenal.
Saat wajah anda berjerawat, bernoda hitam dll pasti yang kalian lakukan ingin segera menghilangkan noda-noda tersebut. Akhirnya kalian menggunakan kream wajah. Proses terjadi ketika kita memulai memakainya dari rasa perih, keluar minyak di wajah dll dan akhirnya noda-noda tersebut hilang.
Apakah yang terjadi ketika kalian berhenti menggunakan kream tersebut???

Wajah kalian akan mulai berjerawat , bernoda dan tampak kotor lagi bahkan mungkin lebih parah dari yang pertama kita alami. Jika kita memutuskan untuk membersihkannya lagi, kita akan mengalami proses dari awal yaitu perih, keluar minyak sampai terjadi kesembuhan

Ikut Tuhan seperti “proses” kream wajah
Hidup kita adalah hidup yang bernoda, kotor dan penuh dosa. Saat kita memutuskan untuk membersihkan hidup kita, maka yang kita lakukan adalah bertobat dan memulai dari awal untu hidup benar di dalam Dia. Ada berbagai macam rasa yang kita rasakan sakit, kecewa dll karena kita harus memikul salib kita masing –masing sesuai dengan kapasitas kita.

Apakah yang tejadi jika kita berhenti “berlomba” di dalam Dia, karena proses yang kita alamai terlalu berat dan kita gak kuat untuk itu semua?
Hidup kita mulai kotor, bernoda dan berdosa kembali bahkan apa yang kita lakukan dua kali lipat lebih parah dari hidup lama kita. Tetapi saat kita merasakan kehampaan hidup, hidup serasa tak ada pegangan dan kita memutuskan untuk kembali bertobat maka yang kita rasakan adalah kecewa, sakit kembali dll Mengulang dari awal sampai terjadi suatu perubahan dari hidup kita.


2.    Kepompong
Suatu hari si “A” melihat kupu-kupu yang berusaha keluar dari kepompong . Dia tampak kasian karena kepompong itu serasa kesakitan sekali untuk keluar dari kepompong. Kupu-kupu harus mengepak-kepakkan sayapnya, untuk membuat kepompong sobek dan terbuka supaya dia bisa keluar. Tapi karena si “A” gak sabar dan terlalu gegabah maka dia bantu si kupu-kupu meyobek kepompong tersebut.
Alhasil yang terjadi adalah saat itu juga kupu-kupunya lumpuh, cacat dan tak bisa terbang untuk selamanya.

Menunggu waktuNYA
“Indah pada waktuNYa” kata-kata yang gampang sekali diungkapkan dan utarakan kepada orang yang meminta nasihat pada kita, tapi saat kita mengalami kesusahan, masalah dan tantangan hidup kata-kata itu sulit untuk kita jalankan. Emosi, kurang sabar dan gegabah sering sekali membuat kita tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Akhirnya keputusan yang kita ambil salah dan kita harus menanggung akibat dari keputusan yang salah tersebut. Sama seperti  si “A” yang kurang sabar dan hasilnya membuat kupu-kupu cacat seumur hidup, si “A” tak sadar bahwa proses mengepak – kepakkan sayap saat kupu-kupu ingin keluar dari kepompong itu memperkuat sayap si kupu-kupu agar bisa terbang. Hal itu juga terjadi pada kita,saat “proses” dimana kita menunggu jawaban dari Tuhan adalah proses yang  dapat membuat kita kuat, makin berhikmat dan bijaksana. Tapi kadang kita susah untuk menunggu apalagi dalam kurun waktu yang lama.

Semoga kalian dapat mengambil pelajaran dari perumpamaan ini
Father Bless You ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar